Jumat, 23 November 2018

Alasan Hubungan Tidak Di Restui Orang Tua

Dimiliki dan memiliki seorang kekasih yang di cintai adalah hal yang sangat membahagiakan . Dengan adanya seorang kekasih yang mendampingi maka kita akan semakin semangat dalam menjalankan hari-hari kita. Semua kebahagiaan yang dirasakan tentunya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata apapun, bahkan karena saking bahagianya terkadang dua insan yang sedang dimabuk cinta merasa bahwa di dunia ini hanyalah ada mereka saja, hal yang pahit pun pada saat jatuh cinta maka akan terasa manis dan semua kesulitan akan menjadi mudah. Bahkan hal-hal mustahil yang tidak bisa dilakukan pun seketika berubah menjadi mudah untuk dilakukan.
Nah, kebahagiaan tersebut akan lebih lengkap jika hubungan kita direstui oleh ke dua orang tua kita. Namun, bagaimana jika orang tua tidak merestui hubungan yang dijalin bersama pasangan? Pastinya ini akan mempengaruhi semuanya, dimana hubungan yang sebelumnya manis akan berubah drastis menjadi pahit. Lantas apa yang akan anda lakukan jika hubungan tidak direstui oleh orang tua? Apakah anda dan pasangan memilih menjalankan hubungan diam-diam atau backstreet? atau mungkin mengakhiri hubungan yang telah dijalin karena tidak ingin menyakiti hati orang tua masing-masing? sering sekali terjadi tanda tanya mengapa suatu hubungan tidak di restui nah berikut alasan ketika suatu hubungan tak di restui :

1. Perbedaan Status Sosial dan Ekonomi
Penyebab pertama ialah perbedaan status sosial dan ekonomi. Hal ini terkadang memang dianggap penting bagi orang tua karena akan menyangkut kehidupan masa depanmu kelak apabila memang memiliki rencana untuk menikah. Apalagi kalau dalam kasus ini kamu adalah pihak wanitanya. Maka status ekonomi pasangan priamu pasti akan menjadi pertimbangan yang serius bagi orang tua.
Logika lainnya yang sederhana ialah kamu berasal dari keluarga yang lebih mapan (kaya), sedangkan pasanganmu berasal dari keluarga yang pas-pasan (miskin). Alasan seperti ini memang terlihat kenak-kanakan, tetapi justru itulah fakta yang masih saja sering terjadi dan hal ini yang akan menjadi penyebab putus cinta dengan pasangan anda.

2. Latar Belakang Keluarga
Penyebab kedua ialah latar belakang keluarga. Hal ini biasanya berkaitan erat dengan kondisi Ayah dan Ibu pasanganmu. Karena merekalah yang berperan besar dalam membentuk dan mendidik pasanganmu. Contoh kasus sederhananya ialah pasanganmu berasal dari keluarga broken home atau keluarga poligami. Hal-hal seperti itu pasti akan memunculkan pemikiran negatif pada orang tuamu terhadap pasanganmu sehingga boleh jadi mereka tidak akan merestui hubunganmu dengan pasangan. (baca : dampak broken home)

3. Karakter Pribadi
Ketiga ialah karakter pribadi. Faktor ini biasanya memegang peran penting disaat pasangan pertama kali bertemu dengan orang tuamu. Yang mana, kesan yang baik yang pertama kali pasangan bertemu orang tuamu biasanya akan memperlancar hubunganmu. Dengan kata lain, orang tua memberikan lampu hijau terhadap hubungan yang kamu jalin bersama pasangan. Namun berbeda halnya apabila pada pertemuan pertama pasangan memberikan kesan kurang baik terhadap orang tuamu, seperti sikapnya yang kurang sopan dan semacamnya, maka boleh jadi orang tuamu tidak akan menyukainya. Sedemikian sehingga mereka tidak merestui hubungan yang kamu jalin bersama pasanganmu.

4. Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan
Keempat ialah tingkat pendidikan dan pekerjaan. Hal ini biasanya berkaitan dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang dimiliki oleh pasanganmu. Tingkat pendidikan pasangan yang tidak sederajat denganmu dan ditambah dengan pekerjaan yang kurang menjanjikan di masa depan, biasanya akan mengundang pemikiran kurang baik dari orang tuamu sehingga mereka tidak merestui hubunganmu dengan pasangan.
Contoh kecil dan sering terjadi (di mana kamu adalah pihak wanita) ialah kamu seorang Sarjana dan pasanganmu hanyalah lulusan SMA, maka biasanya orang tuamu akan enggan untuk merestui hubunganmu dengan pasangan. Hal ini biasanya berkaitan erat dengan pemikiran orang tuamu yang memikirkan masa depanmu kelak, apalagi setelah menikah.

5. Usia dan Asal Daerah
Kelima ialah usia dan asal daerah. Faktor usia tentunya sudah jelas bisa dibayangkan, sedangkan apabila asal daerah biasanya akan berkaitan dengan budaya dan suku yang dimiliki oleh pasanganmu. Masalah usia (di mana kamu adalah pihak pria) misalnya, maka dari sekian fakta yang terjadi di masyarakat ialah orang tua tidak merestui hubunganmu karena pasangan wanitamu lebih tua darimu.
Sedangkan masalah asal daerah yang biasanya berkaitan dengan budaya dan suku, orang tua biasanya sulit untuk merestui hubunganmu apabila pasanganmu berasal dari budaya dan suku yang berbeda denganmu. Apalagi misalnya keluargamu masih memegang erat keharusan menikah dengan orang yang sebudaya dan sesuku, seperti sunda dengan sunda, jawa dengan jawa, batak dengan batak ataupun dayak dengan dayak. Ketahuilah bahwa fakta ini memang masih berlaku di sebagian masyarakat Indonesia. Dan boleh jadi salah satu diantaranya adalah orang tua dan keluargamu sendiri.

6. Belum mapan
Belum mapan dalam hal ini adalah dianggap belum siap baik secara finansial maupun mental. Hampir semua orang tua tidak ingin kalau anaknya hidup menderita saat menjalani kehidupan pernikahan dengan pasangan pilihan anaknya sendiri. Makanya, mereka tidak akan memberikan restu apabila calon pasangannya dianggap belum mapan. Belum mapan ini bisa terlihat dari belum ada pekerjaan yang dimiliki atau sifat kekanakan dan manja yang masih sangat kentara. Tapi tenang, kamu tidak perlu cemas dulu, karena ini masih dalam tahap “belum mapan”. Ini artinya kamu masih memiliki waktu untuk memperbaiki diri dan membuat dirimu mapan, kan? Lakukan yang terbaik ya agar orang tua yakin dan siap memberikan lampu hijaunya padamu dan pasangan untuk lanjut ke tahap yang lebih serius lagi. Good luck!

7. Punya tato
Mungkin bagi kamu memiliki tato di tubuh itu adalah hal yang sangat indah dan wajar-wajar saja, namun lain halnya dengan kebanyakan orang tua yang menganggap tato adalah hal yang buruk, apalagi kalau tatonya banyak dan terlihat jelas. Mereka menganggap anak yang memiliki tato di tubuhnya sebagai anak yang bandel dan susah diatur. Stereotype seperti inilah yang masih ada dalam pikiran orang tua, sehingga setiap kali melihat anaknya menjalin hubungan dengan orang bertato, maka mereka akan berkata, “Ih, jangan sama dia ah. Dia anaknya pasti bandel, tuh liat aja tatonya banyak banget!”. Apalagi jika yang bertato adalah pihak wanita. Wah, jangan harap mendapat restu, bisa-bisa kamu disuruh putus saat itu juga, deh!

8. Tidak rajin ibadah
Agama memang hal yang utama dalam hubungan percintaan seseorang. Namun, agama ini juga tidak lengkap jika tidak didukung dengan ibadah yang mengikutinya. Berhubung hampir semua orang tua ingin yang terbaik bagi anaknya agar bisa hidup bahagia, maka mereka akan lebih memilih calon menantu yang rajin beribadah, karena mereka yang rajin beribadah dipercaya bisa membawa anaknya menuju jalan yang lebih baik lagi dan dianggap mampu untuk memimpin keluarganya kelak.

9. Masih ada hubungan darah
Kamu pernah menjalin hubungan cinta dengan saudara sendiri meskipun bisa dibilang si dia adalah saudara jauh? Nah, kalau sudah begini pasti orang tua juga tidak akan memberikan restunya, deh. Biasanya mereka akan menanyakan asal usul keluarga lebih dulu untuk memastikan apakah kamu memiliki hubungan darah dengan pasanganmu atau tidak. Pernikahan antar saudara atau masih ada hubungan darah memang sangat tidak dianjurkan, karena nantinya akan berpengaruh pada keturunan. Apalagi jika itu adalah saudara kandung. Well, meskipun jarang, namun saat ini masih saja ditemukan pernikahan antar saudara. Rumit juga, ya!

10. Saudara sepersusuan
Dalam ajaran agama Islam, hubungan persaudaraan dapat terjalin akibat sepersusuan (satu ibu susu), yaitu keadaan di mana seorang bayi mendapatkan ASI bukan dari ibu kandungnya sendiri. Sehingga hal ini membuat saudara sepersusuan dilarang menikah saat mereka dewasa nanti. Hal ini diperkuat dengan berbagai penelitian ilmiah yang menemukan bahwa di dalam ASI terdapat zat antibodi yang bila dibagikan (melalui donor ASI maupun langsung menyusu bukan pada ibu kandung) sebanyak tiga sampai lima kali susuan yang mengenyangkan akan merangsang pembentukan antibodi pada bayi yang disusuinya.
Maka, untuk menghindari hal seperti ini di kemudian hari, pastikan bahwa kamu mendonorkan ASI hanya untuk bayi dengan jenis kelamin yang sama ya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pernikahan sepersusuan dan juga agar tidak menghalangi jalan cinta anak kamu nantinya.

11. Tidak punya pekerjaan tetap
Jika tadi belum mapan artinya masih belum memiliki pekerjaan, lain halnya dengan faktor yang satu ini. Tidak memiliki pekerjaan tetap artinya tidak memiliki penghasilan yang pasti, kan? Mana ada orang tua di dunia ini yang ingin anaknya hidup serba kekurangan karena pasangannya tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Hal ini terutama berlaku untuk pihak laki-laki, karena merekalah yang harusnya bertugas mencari nafkah bagi keluarganya. Maka dari itu, pastikan kamu punya pekerjaan tetap atau minimal memilki bisnis menjanjikan sebelum menjalin hubungan dengan seseorang, ya.

12. Konflik Keluarga
Keenam ialah konflik keluarga. Faktor yang satu ini memang akan menjadi penghalang berat atas hubunganmu dan pasangan. Misalnya keluarga pasanganmu berasal dari kelurga yang terlibat konflik, apalagi konflik tersebut belum terselesaikan misalnya, maka orang tuamu pasti akan berpikir berulang-ulang kali untuk bisa merestui hubunganmu dan pasangan.
Parahnya lagi, apabila keluargamu terlibat konflik dengan keluarga pasanganmu, entah konflik yang sudah terselesaikan ataupun konflik yang belum terselesaikan, maka orang tuamu sudah hampir bisa dipastikan untuk tidak merestui hubunganmu dan pasangan.

13. Berbeda Keyakinan (Agama)
Ketujuh ialah berbeda keyakinan (agama). Penyebab yang satu ini merupakan salah satu penyebab yang paling fatal. Karena penyebab yang satu ini akan berkaitan dengan kepercayaan kepada Tuhan. Meskipun pada faktanya semua agama mengakui bahwa Tuhan itu satu, tetapi tentunya tidak sesederhana itu.
Apalagi bila hubunganmu dan pasangan bermaksud untuk menuju jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. Masalah perbedaan keyakinan atau agama memang jelas-jelas menjadi penyebab cinta tak direstui dari orang tua. Kalaupun nantinya ketika akan menikah pasanganmu memutuskan untuk berpindah agama sehingga beragama sama denganmu, lantas bagaimana dengan keluarga pasanganmu? Think about it very carefully, guys!

14. Status Pasangan
Kedelapan ialah status pasangan. Faktor penyebab yang satu ini biasanya muncul apabila pasanganmu merupakan duda/janda. Dalam artian, dia pernah menikah sebelumnya. Tidak hanya untuk menikah, untuk berpacaran saja banyak dari sekian orang tua yang tidak menyetujui anaknya berpacaran dengan seorang duda/janda.
Banyak dari orang tua yang pasti akan bilang padamu, “Apa gak ada pria/wanita lain?”. Status yang seperti itu bagi kebanyakan orang tua memang sangatlah penting. Sehingga wajar saja apabila orang tuamu tidak menyetujui hubunganmu karena pasanganmu adalah seorang duda/janda, sedangkan kamu sendiri masih berstatus single (belum pernah menikah).

15. Kondisi Fisik Pasangan
Kesembilan ialah kondisi fisik pasangan. Kondisi fisik biasanya memang bukan masalah besar. Tetapi beda halnya apabila keadaan fisik pasanganmu memiliki beberapa hal yang tidak disukai oleh orang tuamu, seperti halnya bertato.
Kebanyakan orang tua biasanya tidak setuju apabila anaknya menjalin hubungan dengan orang yang bertato. Hal ini dikarenakan kesan tato yang terlihat buruk di tengah-tengah masyarakat, di mana orang yang bertato biasanya dikenal nakal, jahat, dan lain sebagainya.

16. Orang Tua Memiliki Jodoh Untukmu
Kesepuluh ialah orang tua memiliki jodoh untukmu. Yang mana, jodoh tersebut dianggap lebih baik dari pasanganmu. Kondisi seperti ini biasanya sering dialami apabila kamu adalah pihak wanita.
Keadaan orang tua yang sudah memilihkan jodoh untukmu biasanya tidak akan menyetujui hubunganmu dan pasangan, apalagi bila kamu dan pasangan bermaksud melangkah ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. Meskipun hal ini sudah merupakan tradisi lama (tradisi jodoh-jodohan), tetapi fakta seperti ini memang masih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar